Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Satu dan Utuh

Seperti hati ini Merangkai sebuah makna tersembunyi Bergerimis bunga cinta Merajai genggaman dengan indah Terlihat rangkaiannya Menjadi satu dan utuh Seindah pagi dalam kaku Merajai setitik kehangatan Rangkaian itu adalah seutas tali Berteman pita dan mengikat erat Menjadi satu dan utuh Terlalu indah tuk sebuah lilitan Bersamamu Bukan kesalahan Menjadi satu dan utuh Bukan sebuah pencitraan Sederhana Menjadikan ini lebih berarti Menjadi satu dan utuh Menekankan pada suara hati Bukan tuk siapapun, hanya seorang Thanks a lot :*

Sore Untukmu

Berisik! Ini sore untukmu Hanya sepenggal kata Rasa putih dari hati Berisik! Biasa namun indah Tebaran air di sana Menerbangkanku pada soremu   Iringan lembut dari langit Ku hanyut terlalu jauh Namun tetap pada soremu Menari, menyanyi, dan berputar   Ini bukan yang terakhir Hanya sepenggal arti   Berisik! Satu untuk soremu Tetaplah berisik dalam ingatanku Memejamkan mata dan tetap ada   Ini sore untukmu

Tetesan Langit.

Gambar
Yang pertama untuk hujan. Aku tidak tahu, mengapa aku begitu membencimu. Ya, aku tahu ketika aku membencimu, itu artinya aku membenci yang menciptakanmu. Apakah aku mengerti? Hmm. Langit tak mengerti. Tuhan Maha Mengerti. Tidak, aku tidak mengerti. Walaupun setiap ribuan tetesannya membasahi raga ini, aku tidak akan mengerti. Huh, apakah aku harus bertanya pada angin? Apakah mereka juga mengerti? Sudahlah, bukan salah hujan ketika aku membencinya. Aku terlalu kekanakkan. Menutup sebelah mata dengan seikat rumput benalu. Yang kedua untuk langit. Semakin sering aku menatap langit, semakin aku tidak mengerti. Lenyap jemari 'tuk berkata. Senyap mulut 'tuk berbicara. Sama seperti hujan, aku tidak mengerti. Aku ingin mengirim surat pada langit, berbagi hari - hariku dengan hujan. Agar aku semakin mengerti. Keras, lembut hujan menerpaku tanpa permisi memanggilku dengan rintihan yang turun dan aku masih sama. Tidak mengerti. Langit hanya diam? Atau langit memang diam? Tapi, ...

Rasa Hati?

Semburat suasana hati menyeruak Berpadukan kemegahan kasih Bercerita pada jarak dan waktu Beginikah hatiku merasa ? Setitik isi memberi memoar Tak beruang hingga sesak Bersemayam lama Begitu dalam tersembunyi Ini hatiku Menginginkan sesuatu tak berwujud Hanya rasa menggetarkan Menusuk,tak berdaya Karena, Cinta.