Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Catatan kecil isi hati

Masih saja sulit berbicara dengan orang-orang apa yang terjadi selama aku hidup. Ternyata memang hidupku biasa-biasa saja, tidak ada yang menarik untuk dijadikan cerita seru. Saat ini aku tidak melakukan apa-apa dan takut untuk melanjutkan. Kepercayaan diri yang susah payah kuciptakan akhirnya sekarang hilang begitu saja. Bukan karena aku tidak mau mempertahankan, tapi aku ingin menyendiri dengan duniaku sendiri. Entah pikiran dari mana lagi yang merasuki celah-celah kosong itu. Aku ingin sendiri, menyendiri dengan duniaku sendiri. Aku ingin berkarya dengan caraku. Bukankah di dunia ini kita dibebaskan untuk memilih dan bertindak sesuai yang kita inginkan? Aku tahu dunia ini memiliki aturan main yang rumit. Ketika kau masuk dalam suatu lingkaran api, sulit untuk bisa kembali menarik diri keluar. Harusnya aku mempertanggungjawabkan pilihanku, bukannya pergi begitu saja setelah tidak mampu. Ya, rasanya memang aku sudah tak mampu. Tak enak hati pun, tapi mengapa masih sulit untukku. Bag...

Apa ini ya haha

Bicara soal hati, siapa yang tahu kemarin hari ini atau besok hati seseorang bisa berubah secepat kilat atau butuh waktu lama untuk meyakinkan. Aku merasa tak pantas membicarakan ini. Tidak ada ujungnya dan pangkalnya tidak tau darimana. Semua serba mudah untuk mempermainkan atau dipermainkan. Semua orang bebas menyimpan rasa, mengungkapkan rasa, atau hanya memimpikan harapan. Aku lupa bagaimana awalnya, tapi itu hanya permainan diri di dalam panggung super megah dunia. Aku tak tahu ini bentuk pengakuan atau apa. Sebenarnya aku masih merasa lelah dengan waktu itu. Aku masih belum bisa menghilangkan rasa bersalah terhadap diriku sendiri. Apakah hanya aku yang pernah merasakan ini? Jauh diluar batas kehidupan, dekat dengan fakta di depan mata. Kata-katapun sulit mengungkapkan setiap huruf penyusunnya. Pengejaan yang membuat kisruh dari awal sampai akhir kalimat. Sudah sia-sia. Aku masih ketakutan, di dalam ruanganku sendiri aku masih takut. Kebisuan yang membangun diantaranya masih m...

...

Rasanya tidak enak. Sepet. Hahaha.... Tidak tahu harusnya bagaimana, suasana hati sedang tidak bisa dikontrol. Sedih, kecewa, marah, takut, susah saja rasanya. Aku melanjutkan hidup begini-begini saja. Bosan. Seperti tidak butuh orang-orang disekitarku. Aku baru saja tersadar, aku sama sekali belum melakukan apa-apa untuk hidupku. Semua masih hambar dan biasa-biasa saja. Apakah perkataan orang lain bisa menjadi parameter kita untuk melanjutkan hidup dan berkehidupan? Bukannya diri kita sendiri yang menentukan? Hari ini aku sedikit menyesal tidak melakukan sesuatu dan bersikap bodoh.:( Sudahlah, waktu yang tau. Tidak akan ada yang sia-sia. Sang burung masih terjebak dalam sangkarnya. Ia bisa saja keluar, namun merasa enggan. Sangkarnyalah yang selama ini melindunginya dari pemangsa kejam di luar sana. Ia takut menghadapi hidup bebasnya. Satu yang ia yakini bahwa hidupnya akan berakhir di dalam sangkar, tanpa meninggalkan apapun hanya bangkai yang terkubur di dalam tanah. Namun s...

Rindu dan Senja

     Tidak ada yang lebih kurindukan selain panggung itu. Panggung dengan segala bentuk pohon, kursi, meja, tanah, atau bangunan kertas.. Tidak cukup bagiku panggung-panggung sandiwara ini. Terlalu menyakitkan untuk dihadapi dan dirasakan. Seperti halnya manusia yang selalu merasa tidak puas, aku hanya lelah dengan kenyataan. Tapi aku tetap bersyukur dengan kehidupanku, karena diatas kehidupan aku bisa membuat kehidupan didalam imajinasiku.       Imajinasi.      Aku sadar kau hanya imajinasiku. Kau yang kusebut Senja. Ya, itu yang cocok untukmu. Bagiku Senja selalu menyenangkan. Bagaimanapun mendung, hujan, petir, panas membayangimu, kau tetap Senja yang menyenangkan dalam imajinasiku. Itu imajinasi pendek, hanya berkisah Senja dengan keindahan kecilnya dalam beberapa waktu saja.       Ini tidak nyata. Berkali-kali aku meyakinkan diriku, tapi kau tetap Senja di imajinasi liarku. Berkali-kali aku berontak tentang...