Aku Sebut ini Sebuah Awal
Usiaku baru saja menginjak 15 tahun waktu itu. Hanya berita kelulusan yang aku tunggu tunggu. Bukan, nilai yang kucapai lebih tepatnya. Statusku sebagai pelajar smp di pertanyakan. Apakah aku berhasil melewati masa smp atau tidak? Kurang lebih seperti itu.
Aku sama sekali tak peduli tentang siapapun, termasuk orang itu. Aku hanya pernah tahu saja siapa namanya. Sebatas itu saja tidak lebih. Waktu itu aku sangat berhati hati dan berusaha menutup diri. Tapi entah kenapa aku mulai membuka pintuku untuk orang yang bahkan aku tak peduli.
Tentu semua berawal dari perkenalan singkat. Tidak, tidak ada perkenalan basi seperti berjabat tangan lalu menyebutkan nama. Aku tahu namanya tapi aku tak pernah menyapa dan berbicara suatu hal padanya. Aku bukan cewek smp yang berani memulai pembicaraan apalagi dengan seorang cowok smp seperti dia. Tapi aku dengar dari salah satu temanku, katanya orang itu suka padaku. Jujur saja awalnya aku bingung. Bagaimana bisa? Maksudku, biasanya aku memendam rasa itu pada orang lain. Tapi orang itu suka padaku? Ah aku juga tak mengerti. Yang aku tahu, aku mencoba membuka diri dan aku menaruh rasa penasaran padanya. Ya, mungkin waktu itu aku terlalu penasaran sampai ia menghubungiku lewat pesan singkat. Hanya sebatas pesan singkat dan aku mulai ketagihan membalasnya. Sampai akhirnya ia mengatakan itu. Kata kata yang selama ini kutunggu tunggu dari seorang bayang semuku. Ya, aku menjawab iya. Tapi aku merasa ganjil dengan ini. Aku belum pernah berbincang dengannya. Hanya sekadar lewat pesan singkat. Dan ia mengatakan itu lewat pesan singkat.
Aku ingin memulai pertemuan, tapi aku masih canggung dan takut. Selalu saja kuputar putar alasan karena entah mengapa aku takut untuk berbincang dan menatap seluruh raganya di hadapanku. Aku selalu berpikir, untuk apa semua ini kalau aku tak berani memulainya? Akhirnya aku memberanikan diri bertemu dengannya. Benar, aku gugup tak karuan. Aku sama sekali tak mengenalnya tapi aku berani berkata ya. Tapi, setelah pertemuan itu aku merasakan rasa yang sesungguhnya. Rasa yang tidak hanya ada pada sebuah tulisan singkat namun tanpa batas kata. Dari situ semua cerita dimulai.
#flashback :)
Aku sama sekali tak peduli tentang siapapun, termasuk orang itu. Aku hanya pernah tahu saja siapa namanya. Sebatas itu saja tidak lebih. Waktu itu aku sangat berhati hati dan berusaha menutup diri. Tapi entah kenapa aku mulai membuka pintuku untuk orang yang bahkan aku tak peduli.
Tentu semua berawal dari perkenalan singkat. Tidak, tidak ada perkenalan basi seperti berjabat tangan lalu menyebutkan nama. Aku tahu namanya tapi aku tak pernah menyapa dan berbicara suatu hal padanya. Aku bukan cewek smp yang berani memulai pembicaraan apalagi dengan seorang cowok smp seperti dia. Tapi aku dengar dari salah satu temanku, katanya orang itu suka padaku. Jujur saja awalnya aku bingung. Bagaimana bisa? Maksudku, biasanya aku memendam rasa itu pada orang lain. Tapi orang itu suka padaku? Ah aku juga tak mengerti. Yang aku tahu, aku mencoba membuka diri dan aku menaruh rasa penasaran padanya. Ya, mungkin waktu itu aku terlalu penasaran sampai ia menghubungiku lewat pesan singkat. Hanya sebatas pesan singkat dan aku mulai ketagihan membalasnya. Sampai akhirnya ia mengatakan itu. Kata kata yang selama ini kutunggu tunggu dari seorang bayang semuku. Ya, aku menjawab iya. Tapi aku merasa ganjil dengan ini. Aku belum pernah berbincang dengannya. Hanya sekadar lewat pesan singkat. Dan ia mengatakan itu lewat pesan singkat.
Aku ingin memulai pertemuan, tapi aku masih canggung dan takut. Selalu saja kuputar putar alasan karena entah mengapa aku takut untuk berbincang dan menatap seluruh raganya di hadapanku. Aku selalu berpikir, untuk apa semua ini kalau aku tak berani memulainya? Akhirnya aku memberanikan diri bertemu dengannya. Benar, aku gugup tak karuan. Aku sama sekali tak mengenalnya tapi aku berani berkata ya. Tapi, setelah pertemuan itu aku merasakan rasa yang sesungguhnya. Rasa yang tidak hanya ada pada sebuah tulisan singkat namun tanpa batas kata. Dari situ semua cerita dimulai.
#flashback :)
huaaaaaaahhh Bagus :') eciyeeeee :p
BalasHapusweeh kamu kok baca ee :D makasih kakak ^^
BalasHapus